Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Mark Rutte, menekankan pentingnya peran Jepang dalam mengawasi ekspansi militer China yang terjadi dengan cepat. Rutte mengatakan bahwa Beijing sedang membangun kekuatan militer, termasuk angkatan lautnya, dengan tingkat percepatan yang tinggi. Hal ini membuat kerja sama dengan Jepang menjadi sangat vital untuk memahami perkembangan yang terjadi.
Rutte juga menyampaikan bahwa Amerika Serikat telah mendesak NATO untuk meningkatkan keterlibatan dengan empat negara di kawasan Indo-Pasifik, yaitu Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan. Keterlibatan ini tidak hanya berfokus pada pertahanan kolektif berdasarkan Pasal 5, tetapi juga melalui kerja sama dalam bidang pertahanan, kapasitas industri, dan inovasi.
Kunjungan Rutte ke Pangkalan Angkatan Laut Yokosuka di Pulau Honshu juga terkait dengan kekhawatiran NATO terhadap latihan militer terbaru China di sekitar Taiwan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pemantauan dan kerja sama antarnegara dalam menjaga stabilitas keamanan di kawasan tersebut.
Perjalanan Menteri Pertahanan AS ke Jepang bulan lalu juga menegaskan bahwa aliansi AS-Jepang tetap menjadi tiang utama kebebasan, kemakmuran, keamanan, dan perdamaian di Indo-Pasifik. Dengan upaya memperkuat kerja sama antarnegara dan keterlibatan NATO di kawasan tersebut, diharapkan dapat menjaga stabilitas dan keamanan yang lebih baik di masa depan.
Selain itu, wacana pembentukan kantor NATO pertama di Asia, yang kemungkinan berlokasi di Tokyo, juga menjadi perhatian bagi beberapa pihak. Meskipun beberapa negara seperti Beijing dan Korea Utara menilai langkah ini sebagai upaya NATO untuk mengintervensi, kerja sama antarnegara di Indo-Pasifik tetap menjadi prioritas untuk menciptakan lingkungan yang aman dan stabil. Jepang, sebagai anggota G7 yang bukan bagian dari NATO, juga memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas keamanan di kawasan.
Kunjungan Mark Rutte ke Tokyo dan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang serta pejabat lainnya menunjukkan keseriusan dalam memperkuat kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan. Hal ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antarnegara dan menjaga stabilitas keamanan di kawasan Indo-Pasifik.
