Kuala Lumpur – Wakil Perdana Menteri Malaysia, Fadillah Yusof, menegaskan pentingnya hubungan yang kuat antara China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam memastikan kemakmuran di wilayah tersebut untuk menghadapi tantangan geopolitik dan gangguan ekonomi. Dalam Forum Media dan Wadah Pemikir ASEAN-China di Kuala Lumpur, Fadillah menekankan peran kolaborasi melalui media dan wadah pemikir sebagai jembatan untuk meningkatkan pemahaman timbal balik dan membangun kerja sama yang bermanfaat.
Menurut Fadillah, di tengah ketidakpastian ekonomi dan pergeseran geopolitik, upaya kolaborasi tersebut dapat memperdalam pemahaman timbal balik serta mendorong kerja sama yang bermanfaat. Media dan wadah pemikir dianggap memiliki peran penting dalam menjembatani perspektif, menginformasikan kebijakan, dan mempromosikan keharmonisan regional.
Lebih lanjut, Fadillah menyatakan bahwa kolaborasi ini juga memberikan kesempatan untuk memperkuat hubungan antarmasyarakat. Pentingnya memastikan bahwa kerja sama yang terjalin didasari oleh prinsip saling percaya, afinitas budaya, dan aspirasi bersama agar tidak hanya bersifat transaksional.
Menteri Komunikasi Malaysia, Fahmi Fadzil, juga turut menyoroti pentingnya koordinasi dan kerja sama dalam menghadapi tantangan baru. Menurutnya, peran media dalam hubungan ASEAN-China harus bersifat proaktif, dapat menentukan arah percakapan, membentuk persepsi, dan membangun dasar pemahaman yang lebih dalam. Hal ini penting untuk membentuk masa depan hubungan ASEAN-China yang dinamis, berwawasan ke depan, dan berdampak positif.