Universitas Diponegoro Semarang memberikan fasilitas bagi empat penyandang difabel yang terdaftar sebagai peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) di kampus tersebut. Koordinator Pelaksana Pusat UTBK Undip, Prof Paramita Prananingtyas, mengungkapkan bahwa ada empat peserta UTBK penyandang difabel, dua di antaranya tunadaksa, dan masing-masing satu penyandang tunanetra dan tunarungu. Panitia UTBK Undip telah memfasilitasi peserta tersebut dalam mengikuti ujian dengan memberikan pendampingan yang diperlukan.
Untuk menyediakan aksesibilitas kepada peserta disabilitas, Undip telah menyiapkan ruang khusus agar peserta dapat mengikuti ujian dengan nyaman. Jumlah peserta UTBK di Undip tahun ini mencapai 26.653 orang, terbagi dalam 20 sesi dengan sekitar 1.400 peserta setiap sesi. Fasilitas yang disiapkan Undip termasuk lebih dari 1.400 unit komputer, ruang ujian ber-AC, dan kenyamanan di beberapa gedung di Kampus Tembalang dan Pleburan.
Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Undip, Prof. Dr. rer.nat. Heru Susanto, memastikan bahwa seluruh peserta UTBK, termasuk penyandang difabel, mendapatkan fasilitas dan layanan yang sama. Undip berkomitmen untuk memberikan pengalaman ujian yang adil dan setara bagi semua peserta, termasuk peserta disabilitas. Fasilitas dan layanan disesuaikan secara individual mulai dari akses menuju ruang ujian, ruang khusus, hingga pendampingan oleh pengawas terlatih. Dengan demikian, Undip memberikan perhatian khusus untuk memastikan partisipasi yang inklusif dalam ujian bagi seluruh peserta.