Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingatkan masyarakat, terutama generasi muda, untuk waspada terhadap penyebaran paham ekstremisme dan terorisme melalui media sosial. Dalam acara Pemutaran Film Dokumenter dan Bedah Buku di Semarang, BNPT, bersama pakar antiterorisme Dr. Noor Huda Ismail, menggarisbawahi pentingnya antisipasi terorisme dan ekstremisme di ruang digital. Jumlah pengguna internet di Indonesia yang tinggi mengindikasikan pengaruh besar ruang digital bagi masyarakat, sehingga peran semua pihak dalam pencegahan sangat diperlukan.
Dr. Noor Huda Ismail menyoroti pergeseran tren penyebaran paham terorisme ke karakter yang cenderung semakin kuat. Pendidikan karakter dan literasi digital menjadi hal yang penting dalam upaya pencegahan terorisme. Dikatakan bahwa pendekatan lama dalam penanggulangan terorisme tidak lagi cukup efektif, sehingga pemahaman akan aspek digital menjadi hal yang krusial.
Film dokumenter yang diputar menampilkan kisah seorang WNI yang pergi ke Suriah dengan motivasi yang berbeda dari propaganda yang dia lihat di media sosial. Meskipun menemui berbagai tantangan, termasuk stigma masyarakat setelah pulang ke Indonesia, akhirnya Febri berhasil pulang ke Tanah Air. Film ini memberikan gambaran dinamika yang dihadapi oleh keluarga Febri dalam menghadapi realitas yang berbeda dengan informasi yang diperoleh dari ruang digital. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang paham terorisme, masyarakat diharapkan dapat lebih waspada dan mengantisipasi ancaman terorisme dan ekstremisme di era digital.