Mempromosikan Pariwisata Lokal demi Kepentingan Indonesia

Pariwisata Indonesia masih dihadapkan pada masalah sampah yang terus mengancam keberlangsungannya. Sampah bukan lagi hanya masalah kebersihan semata, tetapi juga telah mencapai tingkat yang memengaruhi aspek lingkungan, kenyamanan wisatawan, dan juga citra negara. Di beberapa destinasi pariwisata, terutama yang terletak di kepulauan, sudah terlihat bagaimana sampah, baik yang dibuang secara sembarangan maupun yang terbawa oleh arus laut, mulai merusak keindahan alam Indonesia.

Inisiatif Gerakan Wisata Bersih yang digagas oleh Menteri Pariwisata Ibu Widiyanti Putri Wardhana sangat disambut baik oleh Teguh Anantawikrama, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Transformasi Digital dan Teknologi. Menjaga kebersihan tidak boleh hanya menjadi tanggung jawab petugas atau pengelola kawasan, tapi juga merupakan tanggung jawab moral kita bersama sebagai warga, wisatawan, dan bangsa.

Indonesia adalah negeri pulau yang membawa harta karun alam yang luar biasa, namun juga merupakan amanah yang harus dijaga. Setiap pulau adalah representasi Indonesia yang seharusnya selalu bersih, ramah, dan sehat. Namun, tantangan yang dihadapi juga unik karena arus laut besar seperti Indonesian Throughflow (ITF) membawa potensi sampah dari negara tetangga dan antarpulau di dalam negeri.

Data menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 3,2 juta ton sampah plastik setiap tahunnya, dan sebanyak 1,29 juta ton di antaranya akhirnya masuk ke laut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa laut Indonesia yang seharusnya menjadi sumber daya wisata bahari juga berpotensi menjadi jalur sampah global. Teguh Anantawikrama dari Indonesia Tourism Investors Club (ITIC) dan Ketum Kadin Anindya Bakrie pun mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah, swasta, komunitas lokal, hingga wisatawan, untuk bersama-sama menjaga kebersihan sebagai gerakan moral dan budaya.

Dalam mengatasi masalah sampah ini, pendekatan inovatif dan kolaboratif diperlukan. Sampah bukan hanya menjadi beban, tapi juga peluang untuk diubah menjadi sumber daya yang bernilai. Mulai dari mengolah sampah menjadi energi listrik, mendaur ulang plastik, hingga membangun ekonomi sirkular yang melibatkan seluruh sektor masyarakat. Gerakan Wisata Bersih bukan hanya sekedar kampanye, tetapi sebuah perwujudan kesadaran, tindakan, dan kreativitas produktif untuk menjaga Indonesia tetap bersih dan lestari.

Source link

Hot Topics

Related Articles