Maskapai penerbangan Pelita Air telah membuka penerbangan domestik rute Jakarta-Makassar-Ambon sebagai bentuk kontribusi untuk mendukung ekonomi dan pariwisata di Maluku. Pelita Air kembali beroperasi pada tahun 2022, dan Ambon menjadi kota ke-17 yang dilayani oleh maskapai tersebut. Vice President Commercial Regular PT Pelita Air, Ferdian, mengungkapkan harapannya bahwa kehadiran Pelita Air dapat membantu mempercepat mobilisasi masyarakat Maluku serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Dengan dibukanya rute penerbangan ini, masyarakat Maluku kini memiliki akses transportasi udara yang lebih efisien, yang diharapkan dapat menjadi pendorong dalam pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Pelita Air berencana untuk terus menambah frekuensi penerbangan dan membuka lebih banyak rute ke dan dari Ambon, karena percaya bahwa konektivitas yang baik akan memberikan dampak besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi Maluku.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Maluku, Kasrul Selang, mewakili Gubernur Maluku dalam menyambut baik pembukaan rute baru ini. Menurutnya, kehadiran rute strategis ini akan tidak hanya memperluas pilihan transportasi udara, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di Maluku. Langkah ini sejalan dengan visi Saptacita Pemprov, yakni memajukan Maluku menuju provinsi yang maju, adil, dan sejahtera.
Kasrul juga menekankan pentingnya konektivitas antarwilayah bagi daerah kepulauan seperti Maluku yang menghadapi tantangan geografis dan keterbatasan infrastruktur. Penerbangan langsung dari Jakarta ke Ambon melalui Makassar diharapkan dapat mempercepat mobilitas masyarakat, memperlancar distribusi barang dan jasa, serta mendukung peningkatan kunjungan wisatawan dan investor ke Maluku.
General Manager Bandara Pattimura Ambon, Shively Sanssouci, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepercayaan Pelita Air dalam menjadikan Ambon sebagai salah satu destinasi reguler mereka. Ia menegaskan komitmen Bandara Pattimura untuk terus mendukung pengembangan rute baru guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Indonesia Timur, khususnya di Maluku.
