GIPI DIY memberikan peringatan mengenai potensi risiko “overtourism” di Yogyakarta setelah jalur tol Prambanan-Klaten dibuka. Bobby Ardyanto, Ketua GIPI DIY, menekankan perlunya tindakan antisipasi agar lonjakan jumlah wisatawan bisa diatur dengan baik. Overtourism bisa membawa dampak negatif jika tidak diantisipasi dengan baik, terutama bila tidak diimbangi dengan dampak ekonomi yang signifikan. Konektivitas tol memang membuka peluang kunjungan yang lebih besar, tetapi perlu penguatan daya tarik dan kualitas produk wisata agar Yogyakarta tidak hanya dijadikan tempat singgah. Bobby juga menyoroti potensi risiko ketika wisatawan memilih menginap di kota lain seperti Solo yang memiliki tarif akomodasi lebih terjangkau. Dibukanya Tol Prambanan-Klaten juga membuka peluang kolaborasi antarwilayah, seperti sinergi antara DIY dan Jawa Tengah sebagai kawasan penyangga Borobudur. Menyusul data BPS yang menunjukkan penurunan kunjungan wisatawan, upaya penataan kepariwisataan di masa mendatang menjadi krusial. Penyerahan Tol Solo-Yogyakarta Klaten-Prambanan juga diharapkan bisa memangkas waktu tempuh dan mempermudah akses transportasi. Selain itu, DIY perlu menjadi contoh penerapan pariwisata yang aman tanpa meninggalkan kearifan lokal dan budaya setempat.