Peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun Ke-80 MPR RI menjadi momen penting yang mengingatkan kita semua tentang pentingnya menjaga konstitusi sebagai tugas kolektif seluruh elemen bangsa. Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, dalam pidatonya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, menegaskan bahwa konstitusi bukanlah milik sekelompok orang, tetapi milik semua golongan dan anak bangsa. Dia mendorong seluruh rakyat dengan segala kewenangannya untuk sama-sama menjaga konstitusi, baik melalui pengkajian, sosialisasi, maupun perumusan kebijakan.
Dalam upaya menjaga konstitusi yang tegak dan kokoh, Muzani mengingatkan bahwa konstitusi menjadi cerminan dari cita-cita para pendiri bangsa dan nilai-nilai perjuangan untuk membangun bangsa yang merdeka, adil, dan makmur. Sejarah konstitusi Indonesia telah memberikan pelajaran berharga dan penuh dilema, namun juga mencerminkan komitmen pada nilai-nilai perjuangan bangsa. Meskipun terdapat dinamika dan pertentangan dalam sejarah, penting bagi seluruh bangsa Indonesia untuk tidak lengah terhadap godaan untuk mengabaikan konstitusi.
Muzani menekankan pentingnya Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai lembaga strategis untuk menjaga sendi-sendi negara, merawat tatanan hukum, dan mewujudkan cita-cita luhur sebagai bangsa. Konstitusi adalah nadi ketatanegaraan yang harus dijaga dengan baik. Dalam menghadapi ancaman terhadap konstitusi, tidak boleh ada sikap diam, namun seluruh bangsa harus bersatu untuk memastikan konstitusi tetap menjadi landasan negara Indonesia yang modern dan berdaulat. Semua ini merupakan refleksi penting dari peringatan Hari Konstitusi dan perayaan Ulang Tahun Ke-80 MPR RI yang tidak boleh diabaikan.