Badan Pengelola Investasi Danantara saat ini sedang melakukan evaluasi terkait rencana penggabungan Pelita Air dan Garuda Indonesia. CEO Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa tidak ada target waktu yang ditetapkan untuk proses tersebut. Rencana merger ini merupakan bagian dari strategi PT Pertamina (Persero) untuk fokus pada bisnis inti perusahaan di sektor minyak dan gas (migas) serta energi terbarukan.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengungkapkan bahwa penjajakan awal penggabungan Pelita Air dengan Garuda Indonesia telah dimulai. Selain itu, Pertamina juga berencana untuk menggabungkan beberapa unit usaha lainnya seperti asuransi, layanan kesehatan, hospitality, dan Patra Jasa dalam peta jalan konsolidasi yang dikelola oleh Danantara.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap penurunan margin keuntungan di sektor kilang akibat kondisi global. Kementerian Perhubungan juga menyoroti pentingnya penyatuan izin usaha penerbangan dalam satu entitas perusahaan jika merger antara Garuda Indonesia dan Pelita Air terealisasi. Proses kajian merger ini berada di bawah koordinasi Danantara, dengan Kementerian BUMN hanya memberikan persetujuan di tahap akhir.
