Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengingatkan masyarakat untuk memperkuat Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) guna meningkatkan kewaspadaan terhadap cacar monyet (monkeypox) di Jakarta.
“Kami terus mengingatkan dan mengajak seluruh masyarakat Jakarta untuk senantiasa menjaga kebersihan diri dengan menerapkan PHBS untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ‘monkeypox’,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Pola hidup yang dimaksud seperti rajin memakai masker dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, terutama jika sedang sakit dan bertemu orang sakit. Lalu lebih bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan reproduksi dan tidak berganti-ganti pasangan.
Selain itu, Dinkes DKI juga menekankan pentingnya masyarakat untuk aktif melaporkan masalah-masalah kesehatan di lingkungannya yang memerlukan penanganan dan perhatian khusus dari petugas kesehatan.
Ani menjelaskan bahwa tanda dan gejala khas “monkeypox” meliputi demam, nyeri tulang dan otot, lenting isi air atau luka pada kulit, adanya benjolan atau pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, leher atau lipatan paha.
Penularan penyakit ini terjadi melalui kontak erat kulit yang terdapat di lenting atau lesi dengan kulit orang yang sehat, sehingga menyebabkan timbulnya mikrolesi pada kulit yang memudahkan virus masuk ke tubuh seseorang.
Sebanyak 12 pasien positif “mpox” saat ini masih diisolasi di rumah sakit, sedangkan satu orang lainnya telah dinyatakan sembuh.
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine menjelaskan bahwa vaksinasi cacar monyet hanya diberikan kepada orang yang memiliki kontak erat dengan penderita cacar monyet.
“Vaksinasi hanya membantu untuk membatasi transmisi dan hanya diberikan kepada yang terpapar dan memiliki kontak erat, bukan kepada masyarakat luas,” katanya.
Selain itu, Kemenkes juga melakukan kerja sama dengan sejumlah organisasi pemerhati komunitas LSL (lelaki suka lelaki) dan biseksual, sebab enam kasus aktif yang berada di Indonesia terjadi pada orang yang memiliki orientasi biseksual.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2023