Arus disinformasi yang cepat saat ini dapat dengan mudah mempengaruhi masyarakat. Influencer dari berbagai platform media sosial bahkan seringkali lebih dipercayai oleh masyarakat daripada media massa. Oleh karena itu, pers perlu terus meningkatkan kapasitas dan profesionalisme mereka.
Sekretaris Otorita Ibu Kota Negara (OIKN), Achmad Jaka Santos Adiwijaya, menyampaikan harapannya saat menerima kunjungan dari Forum Pimpinan Redaksi Multimedia Indonesia (FPRMI) di Kantor OIKN Jakarta pada Jumat (16/2/2023). Achmad berharap pers mampu menciptakan influencer yang memiliki banyak pengikut sehingga dapat melawan dan memperbaiki disinformasi yang tersebar di masyarakat.
Achmad juga menyoroti influencer yang mudahnya dapat menyebarkan informasi kepada jutaan pengikutnya tanpa memiliki kewajiban untuk menyampaikan informasi yang benar. Oleh karena itu, tantangan untuk pers ke depan adalah untuk memanfaatkan platform media sosial dan meningkatkan jumlah pengikut agar masyarakat dapat menerima informasi yang seimbang dan dapat dipertanggungjawabkan.
Selain media massa, OIKN juga melihat peran strategis dari influencer dalam menggaungkan informasi positif. Achmad juga menyoroti banyaknya jurnalis yang beralih ke platform media sosial dan menjadi sangat didengar, seperti contohnya Najwa Shihab.
Ketua Umum FPRMI, Wilson Bernadus Lumi, menyambut baik harapan dari Sekretaris OIKN dan menganggap bahwa hal itu sejalan dengan tujuan didirikannya FPRMI, yaitu edukasi dan menghindari hoaks. Wilson juga menekankan pentingnya advokasi melalui organisasi ini agar para wartawan bisa menjadi lebih kompeten melalui pelatihan dan sertifikat kompetensi.
Dalam pertemuan ini, Sekretaris Otorita didampingi oleh Troy Harold Pantow Juru Bicara Otorita IKN, sementara Ketua Umum FPRMI didampingi oleh Muhamad Solihin Sekretaris Jenderal, Badar Subur Bendahara Umum, Ketua Bidang Antar Lembaga dan Kerja Sama Helmi Halim serta Direktur Eksekutif Corry Olifia, Fitr S Mugni dan Yuli Suharti Wabendum FPRMI.