“HMPV Virus: Penemuan Laboratorium dan Potensi Sebagai Pandemi”

Secara tidak disengaja, sebuah unggahan di media sosial mencuatkan isu tentang Human Metapneumovirus (HMPV) sebagai hasil dari sintesis laboratorium yang berpotensi menjadi pandemi setelah COVID-19. Narasi yang disampaikan dalam unggahan tersebut menggambarkan berbagai macam virus sintetik yang dilepaskan ke berbagai penjuru dunia dalam beberapa tahun terakhir, seperti Monkey Pox, H5N1, H1N1, Polio, Marburg, dan terakhir adalah HMPV yang meledak di China. Namun, kebenaran tentang HMPV sebagai virus buatan laboratorium dan ancaman pandemi mendatang perlu diklarifikasi.

Menurut laporan dari BBC dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), HMPV pertama kali diidentifikasi di Belanda pada tahun 2001. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dan dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas yang biasanya ringan. Lonjakan kasus HMPV di China Utara secara mengejutkan berkaitan dengan suhu rendah yang diprediksi akan berlanjut hingga bulan Maret. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menerima laporan tentang pola wabah yang tidak biasa terkait HMPV. Para ahli epidemiologi juga menyinggung bahwa kekhawatiran akan pandemi yang disebabkan oleh virus baru tidak berlaku untuk HMPV karena penyakit ini sudah ada dalam lingkungan global selama beberapa dekade.

Meskipun HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi, tindakan pencegahan tetap dianjurkan, termasuk penggunaan masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan secara teratur, dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit. Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Tri Wibawa, juga memberi penegasan bahwa HMPV tidak memiliki potensi pandemi yang sama dengan SARS-CoV-2. Oleh karena itu, informasi terkait HMPV perlu dipahami dengan cermat dan disaring dengan baik untuk mencegah penyebaran informasi yang tidak akurat.

spot_img

Hot Topics

Related Articles