Presiden Prabowo Subianto memperingatkan para calon pekerja migran Indonesia (PMI) untuk berhati-hati terhadap sindikat yang dapat mengirim mereka ke luar negeri secara ilegal. Beliau menekankan bahwa jalur ilegal yang disediakan oleh sindikat berisiko tinggi, karena aparat negara asing dapat mengambil tindakan melawan mereka jika tertangkap melintas dengan cara yang tidak sah. Peringatan ini disampaikan oleh Presiden Prabowo setelah kasus penembakan lima WNI di Tanjung Rhu, Selangor, yang menyebabkan satu orang meninggal dunia. Sebagai tanggapan, Presiden Prabowo juga telah berdiskusi dengan Perdana Menteri Malaysia terkait masalah tersebut. Kementerian Luar Negeri RI juga telah membantah klaim bahwa terdapat perlawanan dari WNI yang menjadi korban penembakan oleh APMM Malaysia. Dalam hal ini, KBRI Kuala Lumpur terus mengumpulkan informasi untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kejadian tersebut. Selain itu, Kementerian Luar Negeri RI menuntut otoritas Malaysia untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait penembakan tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan. Semua pihak semestinya berhati-hati dan waspada terhadap sindikat-sindikat ilegal dalam melaksanakan kegiatan migrasi agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.