Mari Elka Pangestu, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), menekankan pentingnya pemerintah untuk konsisten dalam kebijakan ekonomi dan menghindari pengumuman mendadak yang dapat mempengaruhi pasar secara negatif. Hal ini disampaikannya dalam Mandiri Investment Forum 2025 (MIF) di Jakarta, di mana Mari Elka menyatakan bahwa kebijakan yang tidak terkelola dengan baik dapat mengakibatkan arus modal keluar. Situasi ekonomi global yang tidak pasti, terutama akibat kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menciptakan kondisi di mana pertumbuhan ekonomi umumnya akan melambat dan suku bunga akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Keterbatasan ruang fiskal di Indonesia juga menimbulkan perdebatan tentang efisiensi anggaran dan stimulus, serta kebijakan yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Mari Elka menekankan pentingnya menjaga pertumbuhan ekonomi dalam negeri, seperti konsumsi dan belanja pemerintah, terutama saat menghadapi ketidakpastian eksternal. Dia juga menyatakan bahwa Indonesia perlu memastikan kebijakan makro yang sejalan, baik dari segi fiskal maupun moneter, serta menghindari kebijakan yang berisiko. Dalam konteks arus modal keluar yang mungkin terjadi akibat penguatan dolar AS, Indonesia perlu mengantisipasi dan mengelola risiko tersebut untuk meminimalkan dampak negatifnya. Melalui sinergi kebijakan fiskal dan moneter yang tepat, Indonesia dapat menghadapi tantangan ekonomi global dengan lebih baik.