Pada hari Selasa, 11 Februari, sebuah pesawat Airbus A350 tanpa corak telah terbang dari Toulouse, Prancis, dan mendarat di Kota Tianjin, China utara. Kedatangan pesawat tanpa corak ini di China bertepatan dengan tahun 2025, seperti yang diumumkan oleh Airbus, produsen pesawat asal Eropa. Pesawat tersebut, yang telah dirakit di luar negeri, akan melalui proses instalasi kabin akhir, pengecatan, dan uji terbang di Airbus Tianjin Widebody Completion and Delivery Center (C&DC) sebelum diserahkan ke pelanggan.
Sejak mendirikan Lini Perakitan Akhir Jenis A320 Asia di Tianjin pada tahun 2008, Airbus telah menjadi fasilitas produksi pertamanya di luar Eropa. C&DC, yang dibuka pada tahun 2017 dan merupakan yang pertama di luar Eropa, mulai mendukung tahap penyelesaian dan pengiriman A350 pada tahun 2020. Hingga akhir tahun 2024, C&DC telah mengirimkan 767 unit pesawat A320, 16 unit pesawat A330, dan 25 unit pesawat A350.
George Xu, wakil direktur eksekutif Airbus sekaligus CEO Airbus China, menjelaskan bahwa China adalah pasar tunggal terbesar bagi Airbus di dunia. Pesawat yang dikirim ke pelanggan di China menyumbang sekitar 20% dari total pengiriman global Airbus setiap tahun. Selain itu, pangsa pasar Airbus di China telah meningkat dari sekitar 20% pada tahun 2008 menjadi lebih dari 50% saat ini.
Xu juga mengungkapkan bahwa 2025 menandai 40 tahun kedatangan pesawat sipil Airbus di pasar China Daratan. Airbus akan terus bekerja sama dengan mitra penerbangan di China untuk mendukung pengembangan industri penerbangan China yang berkualitas tinggi.