Masyarakat Laos semakin khawatir karena terpaksa hidup sehari-hari dengan tingkat PM2,5 yang tidak sehat. PM2,5 adalah partikel halus di udara yang membahayakan kesehatan. Indeks kualitas udara di Provinsi Salavan mencapai tingkat khawatir, dengan konsentrasi PM2,5 melebihi ambang batas aman. Provinsi lain seperti Phongsaly, Provinsi Xieng Khuang, dan ibu kota Vientiane juga mencatat tingkat konsentrasi PM2,5 yang tidak sehat. Partikulat halus PM2,5 mengandung partikel sangat kecil yang bisa menyebabkan kabut asap dan polusi udara.
Berbagai warga seperti Sonthichak dan Somvilay sudah mulai merasakan dampaknya. Mereka mengeluhkan polusi dan paparan PM2,5 yang terus menerus, yang membuat kesehatan mereka terganggu. Sonthichak bahkan tidak kunjung sembuh dari batuk yang dideritanya. Mereka berharap solusi dan kesadaran yang lebih besar untuk mengatasi masalah polusi udara ini.
Pemerintah Laos, dipimpin oleh Sonexay Siphandone, juga telah menyuarakan perlunya pengendalian polusi udara yang lebih ketat. Mereka telah memasang sensor kualitas udara di sekolah-sekolah untuk memantau polutan udara berbahaya secara real-time. Inisiatif ini diharapkan dapat membantu mengurangi risiko kesehatan, meningkatkan udara yang lebih bersih, dan melindungi kesehatan anak-anak di seluruh Laos. Semua pihak diharapkan ikut bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan dan memastikan pembangunan yang berkelanjutan.
