Badan Pangan Nasional (Bapanas) bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk mengawasi penjualan minyak goreng merek Minyakita yang dijual dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Menurut Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, saat ini HET untuk Minyakita adalah Rp15.700 per liter, namun, secara nasional harga rata-rata Minyakita di pasaran berkisar antara Rp17.000 hingga Rp18.000 per liter. Oleh karena itu, Arief berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk memastikan harga Minyakita sesuai dengan HET yang telah ditetapkan.
Dia menekankan bahwa penentuan harga tersebut merupakan kebijakan pemerintah yang telah disepakati bersama para pengusaha dan distributor. Untuk mendukung penertiban harga Minyakita, Arief menyatakan kerjasama dengan Satgas Pangan sangat diperlukan guna memastikan agar harga minyak goreng sesuai dengan ketentuan HET. Sementara itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, juga meminta agar pengusaha mematuhi HET yang telah ditetapkan untuk harga minyak goreng.
Dalam pemantauan yang dilakukan, masih ditemukan lonjakan harga pangan di pasaran, termasuk harga minyak goreng. Oleh karena itu, kerjasama antara Bapanas, Satgas Pangan, dan pihak terkait diperlukan untuk mengawasi harga minyak goreng agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Di sisi pedagang, terjadi lonjakan harga minyak goreng Minyakita hingga mencapai Rp18 ribu per liter, sedangkan produk minyak goreng lainnya juga mengalami kenaikan harga yang signifikan.
Pedagang di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Muhammad Mansyur, menyebut bahwa harga minyak goreng Minyakita lebih diminati karena harganya lebih murah dibandingkan dengan produk lainnya. Namun, ia mengaku kesulitan mendapatkan stok Minyakita dengan harga sesuai HET, namun sebagai penjual, ia harus menjual dengan harga yang ada di pasaran. Meskipun menghadapi kendala stok, Minyakita tetap menjadi pilihan karena merupakan kebutuhan pokok masyarakat.
