Mahkamah Konstitusi (MK) telah mengeluarkan keputusan terkait diskualifikasi Calon Bupati Pesawaran nomor urut 1, Aries Sandi Darma Putra, karena tidak memenuhi persyaratan ijazah SLTA dalam pencalonannya pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran 2024. MK menyatakan bahwa Aries tidak pernah menyelesaikan pendidikan kelas 3 SMA, sehingga memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pesawaran untuk menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) tanpa keikutsertaan Aries.
Dalam Putusan Nomor 20/PHPU.BUP-XXIII/2025 yang dibacakan oleh Ketua MK, Suhartoyo, terungkap bahwa Aries tidak memenuhi syarat pendidikan dan harus didiskualifikasi dari Pilkada 2024. Profil Aries Sandi Darma Putra sendiri menunjukkan bahwa ia lahir di Bandar Lampung pada 7 April 1976 dan merupakan putra dari mantan Bupati Tulang Bawang, Abdurachman Sarbini. Aries pernah menjabat sebagai Bupati Pesawaran pada periode 2010–2015 dan kembali mencalonkan diri dalam Pilkada 2024 dengan dukungan dari beberapa partai besar seperti Partai Golkar, Demokrat, dan PPP.
Informasi dari lezen.id mengungkapkan bahwa Aries memiliki riwayat pendidikan yang baik, dimulai dari pendidikan dasar hingga meraih gelar sarjana di Fakultas Hukum Universitas Saburai. Meskipun berhasil unggul dalam perolehan suara dalam Pilkada 2024, Aries akhirnya didiskualifikasi oleh MK karena ketidaksesuaian ijazah. Keputusan MK ini memaksa KPU Pesawaran untuk mengadakan PSU dengan tetap menggunakan Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Pindahan, dan Daftar Pemilih Tambahan.
Tentunya, keputusan ini akan memengaruhi dinamika politik di Pesawaran, di mana pihak-pihak terkait mulai memberikan tanggapan terhadap putusan MK. Tim sukses Aries menyatakan kekecewaan mereka, sementara pesaing politiknya melihat ini sebagai peluang untuk mendapatkan dukungan lebih luas dalam PSU mendatang. KPU Pesawaran pun harus segera menyusun tahapan PSU sesuai arahan MK untuk melanjutkan proses Pilkada 2024 dan situasi politik di daerah tersebut.
