Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan Pemimpin Otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, bertemu di Gedung Putih pada Senin (7/4) untuk membahas gencatan senjata yang goyah antara Israel dan Hamas. Meskipun tidak ada perjanjian baru yang diumumkan, keduanya menekankan pentingnya meredam kekerasan di wilayah tersebut. Dalam pertemuan singkat di Ruang Oval yang terbuka untuk wartawan, Trump menyatakan pembebasan para sandera yang ditawan di Gaza sebagai “prioritas utama.” Sementara optimis tentang negosiasi yang sedang berlangsung, Trump tidak memberikan rincian spesifik, hanya mengatakan bahwa kemajuan sedang dicapai dan yakin bahwa semua sandera akan segera pulang.
Netanyahu juga menegaskan komitmen Israel untuk mengamankan pembebasan para sandera. Pertemuan ini diatur setelah panggilan telepon antara keduanya pekan sebelumnya, yang membahas isu tarif dan lainnya. Meskipun awalnya dijadwalkan konferensi pers bersama, Gedung Putih membatalkannya tanpa penjelasan, sehingga wartawan hanya bisa mengajukan pertanyaan dalam akses singkat mereka ke pertemuan di Ruang Oval.
Meskipun tidak adanya pembicaraan tentang rencana jangka panjang untuk pembangunan kembali Gaza, pemerintahan Trump sebelumnya telah mengusulkan ide-ide kontroversial untuk daerah tersebut yang telah menuai kritik. Kedua pemimpin menunjukkan kesamaan pendapat tentang pentingnya gencatan senjata dan penyelesaian konflik di wilayah tersebut.