Universitas Harvard akan menggunakan 250 juta dolar AS dari dana sendiri untuk mendukung penelitian yang terkena dampak pembekuan hibah senilai lebih dari dua miliar dolar AS dan kontrak senilai 60 juta dolar AS oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Presiden Harvard, Alan Garber, dan Rektor Harvard John Manning mengumumkan langkah ini sebagai respons terhadap tantangan pendanaan akibat pembekuan dana tersebut. Meskipun tidak dapat menyerap seluruh biaya dana federal yang ditangguhkan atau dibatalkan, universitas akan memobilisasi sumber daya keuangan untuk mendukung penelitian penting selama proses transisi dan mencari sumber pendanaan alternatif. Garber juga akan menerima pemotongan gaji sukarela sebesar 25 persen untuk tahun fiskal 2026 sebagai tanggapan terhadap pemotongan dana pemerintah Trump.
Pemerintah Trump telah mengancam akan membekukan pendanaan federal bagi banyak universitas, termasuk Harvard, terkait dengan isu protes kampus yang mendukung Palestina dan program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI). Harvard telah mengajukan gugatan hukum untuk memblokir keputusan pembekuan dana tersebut, dengan alasan bahwa langkah tersebut melanggar hukum. Pemerintah juga membekukan hibah dan kontrak federal lebih lanjut untuk Harvard, menuduh universitas gagal mengambil tindakan terhadap antisemitisme dan diskriminasi di kampus. Harvard sedang bekerja dengan peneliti dan sumber daya keuangan untuk terus mendukung aktivitas penelitian penting dan mencari solusi alternatif dalam menghadapi pembekuan dana federal. Sumber: Anadolu.