Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan oleh perhatian pelaku pasar terhadap kebijakan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan. Sebelumnya, suku bunga BI telah ditahan pada level 5,75 persen pada pertemuan sebelumnya. Namun, konsensus now memproyeksikan penurunan suku bunga menjadi 5,50 persen pada pertemuan Mei 2025. Peningkatan ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi domestik yang sedang melambat. Selain itu, di luar negeri, pasar juga menantikan kabar terkait proposal pajak dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Selain itu, dari regional Asia, People’s Bank of China (PBOC) juga melakukan pemangkasan suku bunga pinjaman acuannya. Semua ini mempengaruhi pergerakan IHSG dan dapat menyebabkan fluktuasi di pasar saham. Selain itu, adalah penting untuk memperhatikan faktor-faktor lain seperti kerangka ekonomi makro dan kebijakan fiskal yang dapat memengaruhi pasar saham. Semua ini adalah hal-hal yang patut diperhatikan bagi pelaku pasar dan investor untuk mengambil keputusan yang tepat dalam menjalankan investasi mereka.
