Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) sedang menjajaki kerjasama dengan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) untuk menciptakan identitas merek khusus bagi pekerja migran yang akan bekerja sebagai terapis spa di luar negeri. Hal ini merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing pekerja migran Indonesia di pasar global. Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, menjelaskan pentingnya pengembangan branding yang kuat agar terapis spa Indonesia memiliki nilai jual yang unik dibandingkan dengan negara lain. Ia juga menyebutkan upaya untuk membangun citra ini melalui kolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif, setelah berdiskusi dengan Menteri dan Wakil Menteri terkait langkah konkrit yang perlu diambil. Sejumlah negara seperti Thailand, Jepang, dan India telah memiliki branding yang kuat untuk terapis spa mereka, dan Indonesia perlu memiliki kekhasan yang bisa dijual agar dapat bersaing di pasar global. Diskusi ini juga dilanjutkan setelah kunjungan kerja Christina ke berbagai sekolah terapis spa di Bali dan masukan dari duta besar terkait kebutuhan pasar luar negeri. Kemenparekraf menyambut baik gagasan ini dan melihat peluang ini tidak hanya untuk peningkatan penempatan pekerja migran, tetapi juga untuk mendukung kinerja ekonomi kreatif nasional.