Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali telah berhasil mengolah limbah uang kertas yang tidak layak edar menjadi medali yang unik. Proses ini merupakan inovasi terbaru yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mendukung gerakan ramah lingkungan. Dalam acara lomba lari QRIS Summer Run Bali 2025, sebanyak 1.500 medali hijau ramah lingkungan dicetak dari limbah uang kertas tersebut.
Butet Linda Helena Panjaitan, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, menjelaskan bahwa sekitar 40 kilogram uang kertas dicacah menjadi serpihan kecil sebelum diolah menjadi medali. Bank Indonesia bekerja sama dengan sejumlah perbankan dan UMKM di Bali dalam proses pembuatan medali ini. Keberhasilan ini bahkan tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pembuatan medali lari pertama dari limbah racik uang kertas di Indonesia.
Penggunaan limbah uang kertas tidak hanya menjadi inovasi yang kreatif, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Lomba lari yang diadakan oleh Bank Indonesia di Bali ini memiliki kategori jarak tempuh lima kilometer. Para peserta lomba berlari melewati rute yang telah ditentukan, dimulai dari Parkir Timur Bajra Sandhi Renon Denpasar hingga kembali ke garis akhir di parkir timur.
Menerima sertifikat rekor dunia MURI merupakan pengakuan atas upaya Bank Indonesia Provinsi Bali dalam menciptakan inovasi berkelanjutan dalam mendukung gerakan ramah lingkungan. Diharapkan bahwa langkah ini dapat menginspirasi lembaga lain untuk melakukan upaya yang serupa dalam mengurangi limbah dan mendukung keberlangsungan lingkungan hidup.
