Pelatihan Braille dan Orientasi Mobility bagi Difabel

Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra Wyata Guna Bandung Jawa Barat telah mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas bagi pegawai, pendamping sosial, dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) terkait kemampuan baca tulis braille, activity daily living (ADL), dan orientasi mobilitas (OM). Hal ini dilakukan sesuai dengan arahan Menteri Sosial Saifullah Yusuf, bahwa seluruh pegawai sentra harus memiliki kemampuan tersebut. Tujuan dari peningkatan kapasitas ini adalah untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas layanan terhadap penyandang disabilitas.

Kemampuan ADL bagi penyandang disabilitas melibatkan aktivitas dasar sehari-hari seperti membersihkan tempat tidur, membersihkan diri, memasak, membersihkan rumah, menggunakan alat komunikasi, berkomunikasi dengan individu atau keluarga, serta mengelola waktu luang. Sementara itu, kemampuan OM adalah keterampilan yang memungkinkan penyandang disabilitas tunanetra bergerak mandiri dan aman di lingkungan sekitar. Keterampilan ini melibatkan pemahaman ruang dan cara navigasi di berbagai tempat.

Ada sebanyak 84 peserta yang menghadiri kegiatan ini, termasuk pegawai Sentra, pendamping sosial, dan pendamping PKH. Sri Harijati, Kepala Sentra Wyata Guna, menekankan pentingnya penguasaan keterampilan dasar oleh petugas layanan tersebut. Dia menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan fondasi dalam memberikan pelayanan yang layak dan bermartabat bagi penyandang disabilitas. Pelatihan dilaksanakan selama dua hari dengan harapan seluruh peserta dapat menjadi agen perubahan dalam peningkatan kualitas layanan rehabilitasi sosial, terutama dalam mendukung Sentra Wyata Guna sebagai pusat percetakan braille satu-satunya di Indonesia.

Source link

Hot Topics

Related Articles