Tujuh pemimpin muda Australia yang tergabung dalam Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia 2025 (AIMEP) telah melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza’Izza di Tangerang, Banten. Delegasi Australia tersebut terdiri dari berbagai bidang seperti komunitas Muslim, Islamic Museum of Australia, Australian Muslim Women’s Centre for Human Rights, serta profesional di berbagai sektor. Kunjungan tersebut merupakan upaya untuk memperkuat hubungan antara kedua negara yang didukung oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier.
Pemimpin pondok pesantren, KH. Zahid Purna Wibawa, menyambut baik kedatangan delegasi tersebut dan berharap kunjungan ini dapat meningkatkan pemahaman antara para santri dan delegasi. Selain itu, program ini diharapkan dapat membuka peluang bagi para santri untuk melanjutkan pendidikan di Australia serta memperkuat kerja sama antara kedua negara. AIMEP sendiri didirikan pada tahun 2002 oleh Pemerintah Australia melalui Australia-Indonesia Institute.
Selama kunjungan di Indonesia, delegasi AIMEP berinteraksi dengan berbagai pihak di Jakarta dan Makassar untuk mempererat hubungan bilateral, mempromosikan pemahaman antarbudaya, dan antaragama. Di Jakarta, mereka bertemu dengan organisasi keagamaan, pejabat pemerintah, serta mengunjungi pesantren dan sekolah Islam. Sementara di Makassar, interaksi dilakukan dengan para pendidik, siswa, organisasi non-pemerintah setempat, serta menjelajahi hubungan historis antara Makassar dan suku Yolngu di Australia Utara.
Melalui kerjasama ini, diharapkan hubungan antara Indonesia dan Australia semakin kuat dan terjalin dengan baik untuk meningkatkan pemahaman antarbudaya dan antaragama di kedua negara. Program kunjungan seperti AIMEP menjadi sarana penting dalam membangun keterlibatan antar masyarakat yang beragam dan berpotensi untuk menciptakan kerja sama yang lebih baik antara kedua negara.
