Anita Wahid, wakil Indonesia untuk Komisi Hak Asasi Manusia Antarpemerintah ASEAN (AICHR), mengajukan permintaan kepada otoritas penyelidikan Malaysia untuk melakukan investigasi secara menyeluruh terkait penembakan yang menyebabkan dua WNI meninggal dunia. Dalam Sidang ke-40 Komisi HAM ASEAN di Langkawi, Malaysia, Anita mengekspresikan prihatin yang mendalam atas kejadian tersebut, sambil menekankan pentingnya agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia di wilayahnya, AICHR telah menginisiasi kegiatan seperti ASEAN Dialogue on Human Rights and Policing yang menekankan pentingnya pengarusutamaan HAM dalam praktik penegakan hukum.
Pada 24 Januari, lima WNI menjadi korban penembakan oleh aparat APMM di perairan Tanjung Rhu, Malaysia, yang saat ini masih dalam proses penyelidikan oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM). Sementara itu, otoritas Malaysia diharapkan untuk memastikan kelancaran penyelidikan dan hasilnya akan disampaikan kepada KBRI Kuala Lumpur. Di sisi lain, kementerian/lembaga terkait juga sedang melakukan pendalaman terkait kemungkinan adanya WNI yang terlibat dalam tindakan penyelundupan manusia. Anita Wahid, yang baru saja terpilih sebagai Wakil Indonesia untuk AICHR periode 2025-2027, menggantikan Yuyun Wahyuningrum yang telah berkontribusi dalam upaya pemajuan dan perlindungan HAM di ASEAN sebelumnya. Melalui kegiatan yang digelar, AICHR terus berkomitmen untuk memperjuangkan hak asasi manusia di wilayah Asia Tenggara.