Home Berita IHSG diprediksi stagnan di tengah ketidakpastian kesepakatan AS-China

IHSG diprediksi stagnan di tengah ketidakpastian kesepakatan AS-China

0

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak pada area konsolidasi dengan rentang antara 7.480 hingga 7.680. Untuk mengkonfirmasi kenaikan lebih lanjut, breakout perlu disertai dengan volume yang meningkat. Pada hari Senin ini, IHSG BEI diperkirakan akan bergerak mendatar karena pelaku pasar masih dalam sikap “wait and see” terhadap kesepakatan dagang antara AS dan China.

IHSG dibuka dengan menguat 62,16 poin atau 0,83 persen ke posisi 7.595,55, sedangkan indeks LQ45 naik 4,75 poin atau 0,60 persen ke posisi 797,63. Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menekankan bahwa IHSG perlu konsolidasi pada rentang 7.480 – 7.680 untuk melihat kenaikan yang lebih jelas.

Pada pekan ini, pelaku pasar akan fokus pada kesepakatan dagang AS-China sebelum batas waktu 12 Agustus 2025. Selain itu, pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus 2025 di Alaska juga menjadi sorotan untuk bisa mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Ekspektasi penurunan suku bunga dari The Fed di bulan September 2025 meningkat setelah Trump menominasikan penasihat ekonominya untuk posisi Gubernur The Fed yang kosong. Dengan tarif resiprokal Trump yang telah berlaku sejak 7 Agustus 2025, pelaku pasar akan cermati data-data ekonomi dari China, Euro Area, dan Inggris.

Di pasar saham global, Eropa mayoritas sahamnya melemah, sedangkan AS saat penutupan Jumat (08/08) mengalami kenaikan. Begitu pula dengan bursa Asia pagi ini, dimana Nikkei melemah, Shanghai menguat, Hang Seng melemah, dan Strait Times stagnan. Hal ini menggambarkan situasi pasar yang fluktuatif.

Source link

Exit mobile version