Home Berita Dana ke Perbankan & Insentif Pegawai di Padat Karya: Analisis Ekonomi

Dana ke Perbankan & Insentif Pegawai di Padat Karya: Analisis Ekonomi

0

Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan likuiditas di sektor perbankan merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan tenaga kerja dan perekonomian. Fakhrul Fulvian, Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia, menyarankan agar kebijakan ini disusul dengan program insentif bagi rekrutmen pegawai baru di sektor padat karya. Ia menekankan pentingnya mengarahkan belanja besar ke sektor tertentu seperti program Makan Bergizi Gratis, Koperasi Desa Merah Putih, dan program 3 juta rumah untuk merangsang tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah juga diharapkan segera merealisasikan kualitas belanja setelah menempatkan dana di perbankan.

Selain itu, Fakhrul juga mengapresiasi upaya Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam melakukan reflasi perekonomian dengan meningkatkan tingkat perekonomian dan permintaan agregat secara terkoordinasi. Menurutnya, kebijakan tersebut penting untuk mengatasi terhambatnya mesin perputaran ekonomi dan pelemahan daya beli. Fakhrul menjelaskan bahwa kebijakan reflasi pernah berhasil dilakukan di negara lain seperti Amerika Serikat dan Jepang, yang menunjukkan kebutuhan akan dukungan ekonomi langsung untuk mengatasi masalah permintaan ekonomi.

Pemerintah juga telah mengalokasikan dana Saldo Anggaran Lebih senilai Rp200 triliun ke enam bank anggota Himbara untuk meningkatkan keseimbangan keuangan nasional. Hal ini diharapkan akan membantu bank-bank seperti Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI, BSI, dan Bank Syariah Nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan tenaga kerja. Keseluruhan langkah ini merupakan upaya pemerintah Indonesia dalam mengatasi dampak ekonomi yang diakibatkan oleh kondisi global serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Source link

Exit mobile version